˚♡°Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya
kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang
mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang
terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu
bertanya pada ayahnya, "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut
dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.
Ayahnya menjawab: "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak
wanita itu berguman: "Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena
jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya
tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk
bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan: "Anakku, kamu memang belum
mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita
itu tambah kebingungan.
Karena penasaran, kemudian anak wanita
itu menghampiri Ibunya lalu bertanya: "Ibu mengapa wajah ayah menjadi
berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya
Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"
Ibunya
menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung
jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban
Sang Bunda.
Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.
Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu
seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali.
Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian
kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.
"Saat
Kuciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta
sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan
menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan
terlindungi."
"Kuciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk
membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus
cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya."
"Kuberikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang
berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar
keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan
dari anak-anaknya."
"Kuberikan Keperkasaan dan mental baja
yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia
merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia
merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan
hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya
dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti
kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."
"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya
selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh
kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan
kerap kali menyerangnya."
"Kuberikan perasaan keras dan gigih
untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya,
didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang
anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya
itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana
anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang
memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu
anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan mengasihi sesama
saudara."
"Kuberikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk
memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan
menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap
Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. Dan
bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun
seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang
diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling
melengkapi serta saling menyayangi."
"Kuberikan kerutan
diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha
sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya
bisa hidup di dalam keluarga bahagia dan BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar
dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab
terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat
tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi
kelangsungan hidup keluarganya."
"Kuberikan kepada Laki-laki
tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga,
agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan hanya inilah
kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung
jawab ini adalah amanah di Dunia dan Akhirat."
Terbangun anak
wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang
subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika
Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan
Ayahnya. "AKU MENDENGAR dan MERASAKAN BEBANMU, AYAH."
Dunia ini
memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung,
tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...˚♡°
Tidak ada komentar:
Posting Komentar